Selasa, 19 November 2019

Maaf, Saat ini Aku hanya menganggapmu teman dan berusaha untuk tidak bawa perasaan

Memutuskan Keputusan

Duduk sendirian, memainkan pena secara melingkar diantara jari jemari, sebuah buku bersampul pita emas dan juga tak lupa kububuhi sebuah kerutan senyuman

Ahk, Ini sangat menyenangkan
Percayalah ketika menulis ini aku sedang tersenyum sementara mataku didalam keadaan berkaca-kaca

Berbicara tentang luka yang pahit tapi kini menjadi sesuatu yang amat manis

Setahuku, seseorang yang pernah terluka hari ini, esok hari ia akan lebih berhati-hati atau memilih cara lain agar tidak terluka kembali

Aku misalnya, aku pernah terluka oleh sebuah pisau yang rajin kuasah, fikirku ia harus tetap tajam dengan harapan aku bisa menggunakannya untuk memotong sayur atau buah atau hal lain yang memang memerlukan sebuah pisau, tapi ketajamannya melukaiku, pada ibu jari sebelah kiri, aku belum melupakannya

Diesok hari, tentu saja aku akan berhenti untuk tidak menggunakannya lagi, tapi tidak aku tetap menggunakannya, aku hanya perlu menutupi tangan dengan kain atau tissue atau aku berhenti sebentar, jika demikian aku masih tetap saja terluka kujadikan itu sebagai langkah yang pada akhirnya membuatku berfikir mencari cara lain agar aku tidak lagi terluka

Sama seperti hari itu
Tunggu, aku sedang menyeka air mata dan menarik nafas agar teratur

Seseorang yang membuatku tertawa sepanjang hari mampu membuatku menangis setiap waktu, tidak hanya aku tetapi ia mencipta gerimis-gerimis kecil yang menjadi genangan badai dimata ibuku

Rasanya tak akan kumaafkan saja ia karena sudah membuat ibuku menangis
Tapi tidak, luka nya yang dulu menjadi yang paling membuatku berterimakasih hari ini
Hingga pada suatu sore aku pernah meminta izin pada ibuku untuk menulis namanya dikertas kecil yang kugantung dilangit-langit kamarku

Ketika aku memejamkan mata aku tak lupa mendoakan kebaikannya karena sudah membuatku yang paling berdarah

Nama itu kujadikan sebagai tokoh penting untuk sebuah proses dimana aku sampai pada saat seperti ini
Sedewasa ini dalam memahami sesuatu

Dan kamu harus tahu
Aku sudah mengganggapmu sebagai teman dan tidak lagi membawa perasaan

Terimakasih

✍ Instagram : @fahniar.ladiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar